Pernahkah ketika kamu merasa lelah, kamu benar-benar ingin pergi beristirahat dan menghentikan semua harapan? Kamu pernah merasa hebat dan menjadi bagian dari sejarah, lalu kemudian tersingkir dan terlupakan oleh waktu yang semakin menggerus, tersudut dalam ruang-ruang sepi. Hanya karena kamu tak lagi melakukan banyak hal untuk mereka.
Ini keadaan di mana kamu nyata masih mampu bernapas dan berjalan. Bagaimana nanti, saat tubuhmu benar-benar terkubur di dalam liang lahat yang sempit dan sendiri (bahkan digerayangi belatung-belatung yang akan meniadakan sisa-sisa jasadmu), tak lagi bernapas dan berjalan di antara mereka yang masih melanjutkan hidup. Apa tidak semakin menyedihkan karena mereka tidak akan mengingatmu lagi? Kamu hanya benar-benar berlalu di hadapannya.
Lalu hidup itu suatu persinggahan yang bagaimanakah seharusnya?
Haruskah mengisinya dengan pengharapan-pengharapan yang akan membuat kekecewaan karena kenyataannya tak sejalan. Atau mengalir saja ikuti arusnya, berjalan normal seadanya.
menyukai ini
BalasHapuskekosongan kadang membuat seseorang menjadi rapuh...harusnya sang malaikat cinta mengisi kekosongan tersebut...mana malaikat cintamu..
BalasHapuskm kuat dalam segala hal...
@akku si kemaitan : terima kasih...
BalasHapus@MAG YANG INDAH : benarkah kuat??