Sabtu, 02 Juli 2011

Awal Cerita Kita



Suatu pagi di stasiun Jember, aku melirik arloji yang hampir menunjukkan pukul 05.00 WIB. Ini berarti kereta kelas ekonomi Logawa tujuan Lempuyangan Yogyakarta segera diberangkatkan. Hari itu, aku pulang ke jogja setelah sebelumnya beberapa hari di Jember menyelesaikan tugas praktek kampus dan menunggui teman sakit yang dirawat di rumah sakit Jember Klinik.
Di atas kereta, di sinilah kisahku dimulai. Ya, aku bertemu kamu, sosok yang selanjutnya kusebut Lembah. Saat aku sibuk mencari posisi tempat duduk yang nyaman, aku dipertemukan dan dikenalkan Lembah oleh sahabat yang mengantarku ke stasiun. Kita dari latar belakang yang sama, Mapala. Dan di hari itu (aku masih ingat tanggal 9 Februari 2011), tujuan perjalananmu pun ke jogja.  Kamu pergi gak sendirian, tapi bersama seorang temanmu. Jadi, kita bertiga sepakat untuk duduk bareng demi sebuah persaudaraan sesama Mapala.
Sepanjang perjalanan, candaan yang terus mengalir menghangatkan suasana, meski sesekali aku dibuat cemberut. Sampai memasuki wilayah Madiun, Ngawi dan sekitarnya, sesuatu terjadi dan membuat tangisku pecah. Ya, lewat sms dari seseorang di jogja sana, rasaku dihantam. Lagi-lagi harus tersungkur.
Lembah, waktu itu kamu masih pulas dengan tidurmu. Aku pun leluasa meluapkan emosi. Di sisa perjalanan, kamu terbangun. Sedang aku terkantuk. Kamu menawarkan pangkuanmu untukku bisa terlelap. Dan aku tak menolak. Begitu nyaman aku didekapmu waktu itu, di saat aku butuh ketenangan atas apa yang terjadi sebelumnya. Begitu mudah aku terengkuh oleh rasamu, Lembah. Dinginmu menghangatkanku.
Ingatkah Lembah, waktu aku terbangun dari tidurku, kamu sms ke hp ku “lihat q dan tersenyum”. Langsung aku tanya apa maksudmu, dan kamu lagi-lagi hanya tersenyum sampai kereta kita tiba di jogja. Di sini kita berpisah.
Esoknya, kamu rajin mengajakku pergi (yang sering aku tolak tawaranmu). Sampai akhirnya aku mau menemanimu ke Purworejo untuk mengambil carier di rumah seniormu. Karena Purworejo itu kotaku, aku pun mengajakmu pulang ke rumah. Aku kenalkan dengan seluruh keluargaku. Aku masih ingat waktu itu 13 Februari 2011. Sore hari, kita pulang ke jogja. Sempat mampir di jalan layang ringroad barat untuk menikmati sunset yang begitu indah. Sampai di kos, kita banyak ngobrol tentang semua hal termasuk pribadi. Dan waktu itu pun tak disangka. Kamu tawarkan 3 komitmen untuk hubungan kita. Ya, kamu memintaku untuk menemani hari dan hatimu. Secepat inikah? Pikirku waktu itu. Aku pun diam untuk menimbang dan memikirkan keputusan terbaik dan tak tergesa-gesa. Masih diam sampai kamu memutuskan untuk kembali ke tempatmu menginap.
Semalaman aku sulit tidur, dan esok hari tanggal 14 Februari 2011 adalah waktu kamu pulang ke Jember. Keputusan itu aku dapatkan dengan menerimamu menjadi teman hatiku. Lembah, kita disatukan di momen yang indah bernama Hari Kasih Sayang, yang lebih populer disebut Valentine Day. Aku bahagia melepas kepulanganmu dengan senyuman dan harapan esok kita akan bertemu lagi.

Di suatu lembah, akan selalu ada embun pagi yang menyejukkan dan menyegarkan. Kita akan berjalan beriringan menyambut hari-hari yang cerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar