Selasa, 13 Desember 2011

Berpatah Kata

Catatan harian terbaik adalah surat untuk Tuhan,
yang dikirim melalui alur-alur nadi,
lalu sampai ke tujuannya, 
yaitu
HATI.

Sabtu, 03 Desember 2011

Kosong

Pernahkah ketika kamu merasa lelah, kamu benar-benar ingin pergi beristirahat dan menghentikan semua harapan? Kamu pernah merasa hebat dan menjadi bagian dari sejarah, lalu kemudian tersingkir dan terlupakan oleh waktu yang semakin menggerus, tersudut dalam ruang-ruang sepi. Hanya karena kamu tak lagi melakukan banyak hal untuk mereka.

Ini keadaan di mana kamu nyata masih mampu bernapas dan berjalan. Bagaimana nanti, saat tubuhmu benar-benar terkubur di dalam liang lahat yang sempit dan sendiri (bahkan digerayangi belatung-belatung yang akan meniadakan sisa-sisa jasadmu), tak lagi bernapas dan berjalan di antara mereka yang masih melanjutkan hidup. Apa tidak semakin menyedihkan karena mereka tidak akan mengingatmu lagi? Kamu hanya benar-benar berlalu di hadapannya.

Lalu hidup itu suatu persinggahan yang bagaimanakah seharusnya?

Haruskah mengisinya dengan pengharapan-pengharapan yang akan membuat kekecewaan karena kenyataannya tak sejalan. Atau mengalir saja ikuti arusnya, berjalan normal seadanya.

Senin, 21 November 2011

Buah Dari Kesabaran Dan Tidak Menyerah

Semua itu aku petik hari ini. Yah,,anggap saja ini awal dari perjalananku untuk percaya terhadap apa yang kamu utarakan. Aku mulai merasakan balasan atas apa yang selama ini kuperjuangkan. Cukup membahagiakan, dan semoga saja semua itu bukan sesaat.
Bukannya aku berlebihan, tapi sedikit tindakanmu memang begitu berarti di mataku. Dengan sifatmu yang menurutku cuek, aku yakin apa yang akan terlontar dari omonganmu itu apa adanya.
Jujur, aku gak tahu kenapa sejauh ini aku bertahan menjaga rasaku. Tapi itulah kenyataan yang ada, aku begitu menikmatimu yang seperti itu. Kamu yang nampak berbeda, kamu yang sedikit bicara, kamu yang pintar memasak, kamu yang bertanggung jawab, kamu yang gak lebay berlebihan, kamu yang misterius.
Sekarang waktunya kita belajar lagi menjaga hati dan saling memahami biar rasa nyaman itu betah menghinggapi kita. Aku gak muluk-muluk berharap tentang kita kok, sederhana saja. Jujur.

Selasa, 25 Oktober 2011

Cerita Pagi

"pagi :)"
Sesederhana itu bunyi pesan masuk di hp ku pagi ini, tertanggal 26-10-11 pukul 08.15.
Namun ini sungguh sangat membuat hariku semakin bersemangat. Tidakkah kau tau, begitu berartinya dirimu? Sekecil apapun bentuk perhatianmu, itulah ketulusan yang aku rasakan. Ya, aku mengenalmu bukan orang yang pandai merayu apalagi menggombal. Kau tidak suka basa-basi dan berkata-kata. Semua selalu saja dengan perbuatan. Itulah kenapa terkadang kita bertengkar kecil hanya karena sms-an (aku sih yang sering mempermasalahkan).
Meski kini kita ada di jalan masing-masing, aku masih berharap ada persimpangan yang menyatukan jalan kita, yang nantinya hanya akan ada jalan tunggal untuk kita tuju bersama. Kau tahu kenapa? Karena selama kita berjalan, aku sungguh melihat kedalamanmu tanpa kau sadari mungkin. Ada banyak cerita tentang itu, tapi aku tidak akan mengungkapkannya di sini. Semua cukup kunikmati sendiri saja.
Ahh, semakin lama aku jadi ingin curhat mencurahkan isi hati di sini. Cukup sudah, kuakhiri saja celotehku pagi ini. Aku harus bersiap-siap melanjutkan hari.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Mungkin ini yang dinamakan sesal

Aku harus pintar membaca bahasa tubuhmu. Tidak melulu karna aku menuntut kata-kata manis yang mestinya kau ucapkan untukku. Ya, aku harus memahamimu sampai tuntas, bukan lantas menjudge keminimalisan kata yang kau lontarkan itu suatu ketidakpedulian. Salah besar! Baru bisa kumengerti saat semua berlalu, dan sayang itu membesar justru di saat aku benar-benar ingin menyelamimu.
Mungkin kau terlanjur kecewa denganku, aku yang terlalu tuli untuk mendengar semua yang kau utarakan. Dan sekarang semua pun benar-benar tlah sirna. Baru aku sadari.
Ahhh,, kenapa penyesalan itu selalu saja ada di saat terakhir, kenapa semua terlambat diperbaiki sebelum benar-benar hancur?
Ingin rasanya memutar waktu sekali lagi, membangun diri dan mengubah semua menjadi lebih baik lagi. Adakah kesempatan itu untukku?
Mungkin inilah sedikit gambaran rasaku tentangmu, tentang cinta..

Rabu, 05 Oktober 2011

Letihkah?

           Beberapa minggu ini aku merasa putaran roda membawaku ke titik bawah. Bukan, bukan untuk menjatuhkan lantas melindasku. Aku takkan berpikir demikian. Tapi untuk mengujiku seberapa kuat aku bertahan dan memenangkan semua ini..

                Setiap orang pasti punya jalan masing-masing, dan inilah takdirku. Ingin melanjutkan langkah ya aku harus tetap berjalan meski terseok-seok. Toh masih ada tongkat yang membantuku menopang beban tubuh. Aku masih bertahan dengan keyakinanku, bahwa di depan sana (yang masih tak terlihat oleh pandangku), telah menanti taman bunga penuh warna kebahagiaan. Pada akhirnya nanti semua terbayar.

                Aku takkan pernah lelah untuk terus mengayuh biar roda kembali membawaku setidaknya sejajar, tak perlu sampai ujung atas. Semua akan kuhentikan di batas cukup. 

Selasa, 04 Oktober 2011

Lagu Sepi

Tak ada gunanya meresap yang pahit
Padahal yang manis segera terkecap
Hidup bukan sekedar untuk menyerah
Tapi bagaimana rasanya berjuang
                Andai saja perbedaan itu tiada
                Masihkah kau bisikkan kata cinta?
Tidakkah cukup waktu untuk memahami             
Bahwa sepi itu kian meradang                                   
Aku yang masih saja setia menanti
Mengharapkan kembali kau ‘tuk datang

Minggu, 02 Oktober 2011

Life must go on

Aku di sini untuk belajar lebih berarti,
menghargai apa yang datang kepadaku,
menjaganya untuk tetap ada sebelum lenyap,
tapi aku pun belajar untuk melepaskan,
apa yang pernah datang kepadaku,
merelakannya untuk pergi dari dekap.
Semua yang terjadi hanyalah suatu persinggahan,
tak pernah ada yang ku punyai seutuhnya,
karena memang bukan milikku.
Dia Yang Maha Memiliki, aku tak kuasa merebut,
meminta, memohon-mohon yang aku ingin...
Biarlah semua berjalan menelusuri waktu,
semoga kehidupan akan mengajariku lebih banyak cara
untuk menikmatinya.

Jumat, 30 September 2011

Struggle (Takkan Pernah)

<h3>BIP – Struggle (Takkan Pernah)</h3>
<p>Intro : D A G A</p>
<p>D         A      G  A<br />
Di tengah keramaian<br />
D             A      G     A<br />
Suara riuh rendahnya dunia<br />
D             A     G<br />
Dan kurasa sangat sepi<br />
G            A        F#m       Bm<br />
Hanya suaramu ingin kudengar di kesunyian ini<br />
G                A<br />
Dan memecah keheningannya</p>
<p>D         A      G  A<br />
Kemanapun aku pergi<br />
D           A         G       A<br />
Tiada tempat bisa menghiburku<br />
D        A       G  A<br />
Akupun semakin sepi<br />
G             A         F#m           Bm<br />
Hangat pelukmu ingin kurasa di malam yang dingin ini<br />
G              A<br />
Dan memecah kebekuannya</p>
<p>Chorus :<br />
D           F#m              G<br />
Takkan pernah kuberpikir berpaling darimu<br />
Em       A     D<br />
Walau kesepian menyiksa<br />
D         F#m        G<br />
Tak sedikit ku merasa lelah denganmu<br />
Em          A     D<br />
Walau kau tak ada di sini</p>
<p>D           A      G       A<br />
Diantara banyaknya manusia<br />
D          A         G       A<br />
Berpasangan dan berbagi rasa<br />
D           A      G<br />
Aku hanya menyaksikan<br />
G            A<br />
Hanya dirimu yang aku tunggu<br />
F#m         Bm<br />
Sampai kini ku bertahan<br />
G             A<br />
Dan menerima kenyataan</p>
<p>Chorus :<br />
D           F#m              G<br />
Takkan pernah kuberpikir berpaling darimu<br />
Em       A     D<br />
Walau kesepian menyiksa<br />
D         F#m        G<br />
Tak sedikit ku merasa lelah denganmu<br />
Em          A     D<br />
Walau kau tak ada di sini</p>
<p>Solo : E E/G# A F#m B E<br />
E E/G# A F#m G#m A B</p>
<p>Chorus Overtone :<br />
E           G#m              A<br />
Takkan pernah kuberpikir berpaling darimu<br />
F#m      B     E<br />
Walau kesepian menyiksa<br />
E         G#m        A<br />
Tak sedikit ku merasa lelah denganmu<br />
F#m         B     E<br />
Walau kau tak ada di sini</p>
<p>Coda :</p>
<p>E E/G# A F#m G#m A B</p>
<p>F#m         B     E<br />
Walau kau tak ada di sini</p>

<p>Artikel <a href="http://chordlaguindonesia.com/b/bip/lirik-bip-struggle-takkan-pernah.html">BIP – Struggle (Takkan Pernah)</a> ini dipersembahkan oleh Chordlaguindonesia.com<a href="http://chordlaguindonesia.com" title="lirik & Chord lagu Indonesia">Lirik dan Chord Lagu Indonesia Gratis</a>. Kunjungi Juga <a href="http://istanalagu.com" title="Free Download Mp3"> Free Download Mp3</a> untuk download lagu indonesia terbaru.</p>

Senin, 25 Juli 2011

Masih sayang

Aku masih sayang Lembah....
Ini yang aku bisa tangkap dari suara hati,,
Meski semua hambar,, dan kenyamanan jauh dari yang dibayangkan.
Aku masih sayang Lembah.....
Meski perbedaan itu sangat nyata terbentang di depan,,
Tak dapat dipungkiri bahwa rasa itu yang mengisiku hingga tumpah.

Mungkinkah masih ada setapak yang akan membawaku menuju lembah penuh edelweis yang cantik?
Dan menghirup aroma embun pagi yang berserakan di rerumputan hijau. . .
Aku masih ingin terus berjalan untukmu.

Sabtu, 02 Juli 2011

Awal Cerita Kita



Suatu pagi di stasiun Jember, aku melirik arloji yang hampir menunjukkan pukul 05.00 WIB. Ini berarti kereta kelas ekonomi Logawa tujuan Lempuyangan Yogyakarta segera diberangkatkan. Hari itu, aku pulang ke jogja setelah sebelumnya beberapa hari di Jember menyelesaikan tugas praktek kampus dan menunggui teman sakit yang dirawat di rumah sakit Jember Klinik.
Di atas kereta, di sinilah kisahku dimulai. Ya, aku bertemu kamu, sosok yang selanjutnya kusebut Lembah. Saat aku sibuk mencari posisi tempat duduk yang nyaman, aku dipertemukan dan dikenalkan Lembah oleh sahabat yang mengantarku ke stasiun. Kita dari latar belakang yang sama, Mapala. Dan di hari itu (aku masih ingat tanggal 9 Februari 2011), tujuan perjalananmu pun ke jogja.  Kamu pergi gak sendirian, tapi bersama seorang temanmu. Jadi, kita bertiga sepakat untuk duduk bareng demi sebuah persaudaraan sesama Mapala.
Sepanjang perjalanan, candaan yang terus mengalir menghangatkan suasana, meski sesekali aku dibuat cemberut. Sampai memasuki wilayah Madiun, Ngawi dan sekitarnya, sesuatu terjadi dan membuat tangisku pecah. Ya, lewat sms dari seseorang di jogja sana, rasaku dihantam. Lagi-lagi harus tersungkur.
Lembah, waktu itu kamu masih pulas dengan tidurmu. Aku pun leluasa meluapkan emosi. Di sisa perjalanan, kamu terbangun. Sedang aku terkantuk. Kamu menawarkan pangkuanmu untukku bisa terlelap. Dan aku tak menolak. Begitu nyaman aku didekapmu waktu itu, di saat aku butuh ketenangan atas apa yang terjadi sebelumnya. Begitu mudah aku terengkuh oleh rasamu, Lembah. Dinginmu menghangatkanku.
Ingatkah Lembah, waktu aku terbangun dari tidurku, kamu sms ke hp ku “lihat q dan tersenyum”. Langsung aku tanya apa maksudmu, dan kamu lagi-lagi hanya tersenyum sampai kereta kita tiba di jogja. Di sini kita berpisah.
Esoknya, kamu rajin mengajakku pergi (yang sering aku tolak tawaranmu). Sampai akhirnya aku mau menemanimu ke Purworejo untuk mengambil carier di rumah seniormu. Karena Purworejo itu kotaku, aku pun mengajakmu pulang ke rumah. Aku kenalkan dengan seluruh keluargaku. Aku masih ingat waktu itu 13 Februari 2011. Sore hari, kita pulang ke jogja. Sempat mampir di jalan layang ringroad barat untuk menikmati sunset yang begitu indah. Sampai di kos, kita banyak ngobrol tentang semua hal termasuk pribadi. Dan waktu itu pun tak disangka. Kamu tawarkan 3 komitmen untuk hubungan kita. Ya, kamu memintaku untuk menemani hari dan hatimu. Secepat inikah? Pikirku waktu itu. Aku pun diam untuk menimbang dan memikirkan keputusan terbaik dan tak tergesa-gesa. Masih diam sampai kamu memutuskan untuk kembali ke tempatmu menginap.
Semalaman aku sulit tidur, dan esok hari tanggal 14 Februari 2011 adalah waktu kamu pulang ke Jember. Keputusan itu aku dapatkan dengan menerimamu menjadi teman hatiku. Lembah, kita disatukan di momen yang indah bernama Hari Kasih Sayang, yang lebih populer disebut Valentine Day. Aku bahagia melepas kepulanganmu dengan senyuman dan harapan esok kita akan bertemu lagi.

Di suatu lembah, akan selalu ada embun pagi yang menyejukkan dan menyegarkan. Kita akan berjalan beriringan menyambut hari-hari yang cerah.