Mungkin sebagai anak,, aku tidak tahu diuntung karena pernah dibesarkan keluarga dan sekarang justru membenci bapak. Entahlah,, kenapa aku harus dihadapkan pada kekecewaan yang luar biasa besar. Aku sadar aku salah,, tapi aku belum mampu menghapus semua kebencian yang terlanjur mengakar ini. Tuhan,, ampuni kekhilafanku ini.
Aku sedang belajar untuk hidup sendirian,, mencoba untuk tidak membutuhkan kalian. Meski ini akan sangat sulit dan sepertinya aku melakukan kebodohan. Tapi aku sudah terusir,, dan rasa sakit hati itu sangat teramat dalam dan perih.
Sayangnya,, tetap saja kerinduan itu muncul. Semakin hari,, aku ingin pulang ke rumah. Ingin melihat wajah ibu yang semakin menua dan keriput. Dan lagi-lagi rasa gengsiku yang menang. Untuk apa aku pulang ke rumah kalau hanya untuk merasakan kembali luka yang bahkan belum mengering ini? Aku masih membesarkan kebencian yang seharusnya mungkin dimusnahkan saja.
Siapapun kamu,, tolong bantu aku. Tak ingin menjadi anak durhaka pada bapak sendiri. Meskipun aku membencinya,, terkadang aku masih berharap bahwa dia baik-baik saja dan sehat.