Selasa, 25 Oktober 2011

Cerita Pagi

"pagi :)"
Sesederhana itu bunyi pesan masuk di hp ku pagi ini, tertanggal 26-10-11 pukul 08.15.
Namun ini sungguh sangat membuat hariku semakin bersemangat. Tidakkah kau tau, begitu berartinya dirimu? Sekecil apapun bentuk perhatianmu, itulah ketulusan yang aku rasakan. Ya, aku mengenalmu bukan orang yang pandai merayu apalagi menggombal. Kau tidak suka basa-basi dan berkata-kata. Semua selalu saja dengan perbuatan. Itulah kenapa terkadang kita bertengkar kecil hanya karena sms-an (aku sih yang sering mempermasalahkan).
Meski kini kita ada di jalan masing-masing, aku masih berharap ada persimpangan yang menyatukan jalan kita, yang nantinya hanya akan ada jalan tunggal untuk kita tuju bersama. Kau tahu kenapa? Karena selama kita berjalan, aku sungguh melihat kedalamanmu tanpa kau sadari mungkin. Ada banyak cerita tentang itu, tapi aku tidak akan mengungkapkannya di sini. Semua cukup kunikmati sendiri saja.
Ahh, semakin lama aku jadi ingin curhat mencurahkan isi hati di sini. Cukup sudah, kuakhiri saja celotehku pagi ini. Aku harus bersiap-siap melanjutkan hari.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Mungkin ini yang dinamakan sesal

Aku harus pintar membaca bahasa tubuhmu. Tidak melulu karna aku menuntut kata-kata manis yang mestinya kau ucapkan untukku. Ya, aku harus memahamimu sampai tuntas, bukan lantas menjudge keminimalisan kata yang kau lontarkan itu suatu ketidakpedulian. Salah besar! Baru bisa kumengerti saat semua berlalu, dan sayang itu membesar justru di saat aku benar-benar ingin menyelamimu.
Mungkin kau terlanjur kecewa denganku, aku yang terlalu tuli untuk mendengar semua yang kau utarakan. Dan sekarang semua pun benar-benar tlah sirna. Baru aku sadari.
Ahhh,, kenapa penyesalan itu selalu saja ada di saat terakhir, kenapa semua terlambat diperbaiki sebelum benar-benar hancur?
Ingin rasanya memutar waktu sekali lagi, membangun diri dan mengubah semua menjadi lebih baik lagi. Adakah kesempatan itu untukku?
Mungkin inilah sedikit gambaran rasaku tentangmu, tentang cinta..

Rabu, 05 Oktober 2011

Letihkah?

           Beberapa minggu ini aku merasa putaran roda membawaku ke titik bawah. Bukan, bukan untuk menjatuhkan lantas melindasku. Aku takkan berpikir demikian. Tapi untuk mengujiku seberapa kuat aku bertahan dan memenangkan semua ini..

                Setiap orang pasti punya jalan masing-masing, dan inilah takdirku. Ingin melanjutkan langkah ya aku harus tetap berjalan meski terseok-seok. Toh masih ada tongkat yang membantuku menopang beban tubuh. Aku masih bertahan dengan keyakinanku, bahwa di depan sana (yang masih tak terlihat oleh pandangku), telah menanti taman bunga penuh warna kebahagiaan. Pada akhirnya nanti semua terbayar.

                Aku takkan pernah lelah untuk terus mengayuh biar roda kembali membawaku setidaknya sejajar, tak perlu sampai ujung atas. Semua akan kuhentikan di batas cukup. 

Selasa, 04 Oktober 2011

Lagu Sepi

Tak ada gunanya meresap yang pahit
Padahal yang manis segera terkecap
Hidup bukan sekedar untuk menyerah
Tapi bagaimana rasanya berjuang
                Andai saja perbedaan itu tiada
                Masihkah kau bisikkan kata cinta?
Tidakkah cukup waktu untuk memahami             
Bahwa sepi itu kian meradang                                   
Aku yang masih saja setia menanti
Mengharapkan kembali kau ‘tuk datang

Minggu, 02 Oktober 2011

Life must go on

Aku di sini untuk belajar lebih berarti,
menghargai apa yang datang kepadaku,
menjaganya untuk tetap ada sebelum lenyap,
tapi aku pun belajar untuk melepaskan,
apa yang pernah datang kepadaku,
merelakannya untuk pergi dari dekap.
Semua yang terjadi hanyalah suatu persinggahan,
tak pernah ada yang ku punyai seutuhnya,
karena memang bukan milikku.
Dia Yang Maha Memiliki, aku tak kuasa merebut,
meminta, memohon-mohon yang aku ingin...
Biarlah semua berjalan menelusuri waktu,
semoga kehidupan akan mengajariku lebih banyak cara
untuk menikmatinya.